LATAR BELAKANG
Era globalisasi dan perdagangan bebas seperti saat ini merupakan sebuah era tantangan industri dan perdagangan yang semakin berat dan menuntut peningkatan daya saing yang tinggi dan efisiensi dalam bekerja. Sumber daya manusia sebagai faktor modal utama akan menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak, menentukan dan menjadi prioritas yang berskala nasional dan internasional. Untuk itu dibutuhkan sebuah manajemen yang efektif, efisien dan memiliki sarana serta prasarana yang berteknologi tinggi sebagai prioritas yang patut diperhatikan.
Berbagai negara industri di dunia mengalami peningkatan kebutuhan sumber daya manusia dan terjadi kelangkaan tenaga kerja baik terampil maupun ahli akibat perubahan dalam berbagai bidang terutama di sektor industri. Sebaliknya di Indonesia terjadi peningkatan sumber daya manusia dalam jutaan lulusan, baik itu lulusan SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi yang belum siap dan belum terlatih untuk bekerja secara mental maupun teknis.
Untuk mengantisipasi kecenderungan perkembangan dan tuntutan kemampuan sumber daya manusia di masa depan khususnya bangsa Indonesia, Batam harus menciptakan kemampuan yang relevan dengan perubahan kebutuhan dan lapangan kerja. Batam sebagai sebuah wilayah pengembangan terpadu dan khusus diharapkan:
- Menjadi wilayah yang mampu bersaing dengan dunia luar dan sekitarnya dalam segala bidang.
- Sebagai wilayah terdepan dengan dunia internasional memerlukan berbagai sarana dan sumber daya manusia yang mempunyai visi dan kemampuan pribadi serta teknis untuk mengantisipasi perkembangan global.
- Mampu menjadi daerah industri, barang, jasa, dan pariwisata bertaraf internasional yang setara dengan Singapura dan negara tetangga lainnya.
Suatu lembaga pendidikan tinggi yang dinamis dan berorientasi kepada era globalisasi, perlu dikembangkan dengan penyelenggaraan program pendidikan yang bertaraf nasional dan internasional. Lembaga ini juga harus mampu mengembangkan kemitraan yang memiliki daya saing dengan lembaga pendidikan tinggi dari berbagai negara yang telah berkembang.
PENDIRIAN UNIVERSITAS BATAM
Sejalan dengan pemikiran diatas, pendiri dan pendukung Yayasan Griya Husada terpanggil untuk mendirikan suatu Universitas dengan nama mula-mula Universitas Abulyatama berdasarkan Surat keputusan Pendirian dari Direktur Jenderal Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58/D/O/2000, di mana peletakan batu pertama pembanguan gedung kampus unversitas dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2000 oleh Bapak DR. Satryo Soemantri Brojonegoro selaku Direktur Jenderal Pendidikan Nasional Republik Indonesia, yang didampingi oleh Bapak DR. H. Rusli Bintang selaku Ketua Yayasan Griya Husada, dan Bapak Prof. Dr. H. M Nasir, sebagai Rektor Universitas Abulyatama diresmikan pada tanggal 26 Januari 2001 oleh Bapak Dr. A. Yahya Muhaimin, yang pada saat tersebut menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Kemudian Universitas Abulyatama berubah nama menjadi Universitas Batam Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nasional Republik Indonesia Nomor 242/D/O/200, Tanggal 16 November 2001 setelah mendapat surat rekomendasi persetujuan dari Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah X untuk Wilayah Sumbar – Riau dan Jambi, dengan Rektornya adalah Prof. Chainur Arrasjid, SH. Sekarang Rektor Universitas Batam Dijabat oleh Prof. Dr. Ir. H. Novirman Jamarun, MSc
Diperlukan sistem pengelolaan, proses belajar mengajar, sumber daya manusia, sarana, prasarana dan program, baik program akademis maupun program profesi yang dirancang dengan baik dan bermutu tinggi sehingga siap untuk menghadapi perkembangan era IPTEK dan mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Indonesia dan mancanegara. Universitas Batam berusaha untuk menyelenggarakan pendidikan yang berbaku mutu tinggi dalam sebuah sistem, program, kegiatan dan sumber daya manusia,sesuai kebutuhan kegiatan industri secara nasional dan internasional.
Selain pengembangan Perguruan Tinggi berskala internasional, Universitas Batam memiliki aspek sosial dan cita-cita luhur yaitu untuk "Membina dan Menyantuni Anak-anak yatim dan Anak-anak Keluarga Tidak Mampu" yang berasal dari berbagai pelosok tanah air, khususnya anak-anak di Batam dan sekitarnya.